Sebuah Cerita Tentang...
[Entah dari siapa saya dengar cerita ini. Saya telah berusaha keras untuk mengingat sumbernya. Tapi nihil hasilnya. Jangan-jangan cerita ini bermuasal dari hati saya sendiri?]
Syahdan...
Seorang turis bernama Kuciumi Matamu berkunjung ke Indonesia. Ia melawat ke sebuah daerah. Ditemani seorang pemandu yang sangat licik, ia berkeliling di daerah itu. Pemandu itu licik? Ya, sebab namanya Licik Niandikau. Ia hanya mengajak si turis berkeliling ke tempat-tempat yang mudah dijangkau dan banyak makanan. Licik Niandikau selalu berkata bahwa tempat yang mereka kunjungi adalah tempat wisata yang mashyur di daerah tersebut, walau mereka hanya bertandang ke sebuah sawah. Sebab Kuciumi bukanlah penduduk asli daerah tersebut, maka percaya sajalah dia (seperti percayanya pembaca kisah ini kepada saya).
Maka ketika mereka rehat di sebuah rumah makan, Kuciumi sedang melihat-lihat brosur perjalanan wisata.
"Oooo...Ini nama apakah ini?", tanya Kuciumi sambil menunjuk kata 'Rafflesia Arnoldi' yang tertera di brousr.
"Ohhh...itu nama bunga langka, Nona Kuciumi", sahut Licik sambil menyeka makanan yang masih ada di sekitar mulutnya.
"Aaaa...saya mau lihat itu bunga. Gimana bisa caranya?"
"Wahhh, gampang saja...Usai makan ini, saya ajak Nona kesana", Licik menjawab setelah bersendawa dan menyeruput es alpukat. Ia telah kenyang bukan kepalang.
"Dari namanya saja sudah indah sekali. Pasti demikian bentuknya. Juga sangat harum ya?"
"Oh, iya tentu saja. Nanti Nona Kuciumi lihat sendiri. Bunga yang luar biasa"
Lalu mereka sampai jua di lokasi penangkaran bunga Rafflesia Arnoldi. Jarak antara rumah makan ke tempat itu, sebenarnya dekat saja. Tetapi Licik melewati jalan yang tak seharusnya. Ia berputar agar sampai disana satu jam setelah pergi dari rumah makan.
"Ohhh...Licik bau apa ini? Mana bunga yang harum dan langka itu?", Kuciumi berkata sambil menutup hidung.
"Wah, Nona...kita telah salah ambil waktu untuk melihat bunga itu", ucap Licik "Sekarang, bunga itu sedang sensitif. Jadi menyemprotkan bau tak sedap ini. Kapan-kapan kita kesini lagi. Yang penting, Nona Kuciumi pernah ke tempat bunga Rafflesia Arnoldi."
Akhirnya...
Janganlah kamu, wahai manusia, menjadi makhluk yang mudah terpesona hanya karena nama.
PS: Buat warga negara yang sedang sibuk oleh Pemilihan Gubernur di Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Sumatera Utara dan lainnya di seluruh kepulauan Nusantara.
"Memilih atau Tidak Memilih saat Pemilu tak pernah bisa dijadikan ukuran nasionalisme"
Kalawan
yang sekarang nanti terkatakan lampau
merdu suara yang pasti menjelma parau
dekap rindu perlahan jadi jemput kematian
hangat tatapan yang berbayang dingin kebencian
tangan yang berjabat kelak dipakai membabat
kanan pun cepat berlari menuju kepalan kiri
kaki-kaki gerak serempak lalu saling sepak
cinta terserak dipungut berganti sepi paling kabut
oh, sulit sungguh kubaca beda warna pada tubuhmu.
yang sekarang nanti terkatakan lampau
merdu suara yang pasti menjelma parau
dekap rindu perlahan jadi jemput kematian
hangat tatapan yang berbayang dingin kebencian
tangan yang berjabat kelak dipakai membabat
kanan pun cepat berlari menuju kepalan kiri
kaki-kaki gerak serempak lalu saling sepak
cinta terserak dipungut berganti sepi paling kabut
oh, sulit sungguh kubaca beda warna pada tubuhmu.
dibubuhkan denyya ketika 03.11
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 komentar:
Saya telah berpikir bahwa semua perusahaan pinjaman online curang sampai saya bertemu dengan perusahaan pinjaman Suzan yang meminjamkan uang tanpa membayar lebih dulu.
Nama saya Amisha, saya ingin menggunakan media ini untuk memperingatkan orang-orang yang mencari pinjaman internet di Asia dan di seluruh dunia untuk berhati-hati, karena mereka menipu dan meminjamkan pinjaman palsu di internet.
Saya ingin membagikan kesaksian saya tentang bagaimana seorang teman membawa saya ke pemberi pinjaman asli, setelah itu saya scammed oleh beberapa kreditor di internet. Saya hampir kehilangan harapan sampai saya bertemu kreditur terpercaya ini bernama perusahaan Suzan investment. Perusahaan suzan meminjamkan pinjaman tanpa jaminan sebesar 600 juta rupiah (Rp600.000.000) dalam waktu kurang dari 48 jam tanpa tekanan.
Saya sangat terkejut dan senang menerima pinjaman saya. Saya berjanji bahwa saya akan berbagi kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi jika Anda memerlukan pinjaman, hubungi mereka melalui email: (Suzaninvestment@gmail.com) Anda tidak akan kecewa mendapatkan pinjaman jika memenuhi persyaratan.
Anda juga bisa menghubungi saya: (Ammisha1213@gmail.com) jika Anda memerlukan bantuan atau informasi lebih lanjut
Posting Komentar