Kalawan

yang sekarang nanti terkatakan lampau
merdu suara yang pasti menjelma parau

dekap rindu perlahan jadi jemput kematian
hangat tatapan yang berbayang dingin kebencian

tangan yang berjabat kelak dipakai membabat
kanan pun cepat berlari menuju kepalan kiri

kaki-kaki gerak serempak lalu saling sepak
cinta terserak dipungut berganti sepi paling kabut

oh, sulit sungguh kubaca beda warna pada tubuhmu.

Ada di Suara Karya

Tiada sengaja, ketika jalan-jalan di dunia maya, saya bertemu dengan tulisan di salah satu jariangan situs media cetak: Suara Karya. Alhamdulillah, ada lagi tulisan yang nyangkut di media cetak, setelah lama vakum.

Tidak ada komentar: