Saat Sebuah Perayaan
“tumpah-ruah di gigir jalan
lukisan panjang yang kosong.
entah apa yang dirayakan.
kenangan tak pernah berbohong.”
dan taman-taman adalah puncak setia penantian
tak lelah menunggu tarian lupa ribuan bayangan
bangku-bangku taman saksi pembunuhan kenangan
padahal kita dan dia telah lama saling meninggalkan
saat sebuah perayaan, kita sering
menawar kafarat
takut dan tergesa ingin lari dari larik kenangan
sarat kalut lalu langkah bertilas kehampaan
saat sebuah perayaan, kita senang
menjadi tak ingat
“tumpah-ruah di gigir jalan
lukisan panjang yang kosong.
entah apa yang dirayakan.
kenangan tak pernah berbohong.”
1-2 Januari 2008
Kalawan
yang sekarang nanti terkatakan lampau
merdu suara yang pasti menjelma parau
dekap rindu perlahan jadi jemput kematian
hangat tatapan yang berbayang dingin kebencian
tangan yang berjabat kelak dipakai membabat
kanan pun cepat berlari menuju kepalan kiri
kaki-kaki gerak serempak lalu saling sepak
cinta terserak dipungut berganti sepi paling kabut
oh, sulit sungguh kubaca beda warna pada tubuhmu.
yang sekarang nanti terkatakan lampau
merdu suara yang pasti menjelma parau
dekap rindu perlahan jadi jemput kematian
hangat tatapan yang berbayang dingin kebencian
tangan yang berjabat kelak dipakai membabat
kanan pun cepat berlari menuju kepalan kiri
kaki-kaki gerak serempak lalu saling sepak
cinta terserak dipungut berganti sepi paling kabut
oh, sulit sungguh kubaca beda warna pada tubuhmu.
dibubuhkan denyya ketika 22.26
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar