Kalawan

yang sekarang nanti terkatakan lampau
merdu suara yang pasti menjelma parau

dekap rindu perlahan jadi jemput kematian
hangat tatapan yang berbayang dingin kebencian

tangan yang berjabat kelak dipakai membabat
kanan pun cepat berlari menuju kepalan kiri

kaki-kaki gerak serempak lalu saling sepak
cinta terserak dipungut berganti sepi paling kabut

oh, sulit sungguh kubaca beda warna pada tubuhmu.

DENGAN TIDAK TENANG

Penghujung Tahun belum lagi datang. Bhutto sudah pulang ke rumah akheratnya. Dalam dentuman bom, kilatan api, Bhutto pergi dengan tidak tenang. Tuhan, berikanlah damai untuk kami, untuk Pakistan, untuk Dunia dan untuk Bhutto. Tenangkanlah Bhutto, walau Kau telah menjemputnya dengan tidak tenang. (Mengenang Wafatnya Benazir Bhutto)

Tidak ada komentar: