Kalawan

yang sekarang nanti terkatakan lampau
merdu suara yang pasti menjelma parau

dekap rindu perlahan jadi jemput kematian
hangat tatapan yang berbayang dingin kebencian

tangan yang berjabat kelak dipakai membabat
kanan pun cepat berlari menuju kepalan kiri

kaki-kaki gerak serempak lalu saling sepak
cinta terserak dipungut berganti sepi paling kabut

oh, sulit sungguh kubaca beda warna pada tubuhmu.

Kado Akhir Tahun

Sebuah e-mail saya baca. Ternyata dari seorang jurnalis di Kalimantan. Kabarnya: Tiga sajak saya dipublikasi di Borneonews Minggu 30 Desember 2007. Terimakasih buat redaktur Kolom Seni Budaya di harian itu. Sebab sudah membantu saya menutup tahun ini dengan puisi.

Judul Sajak saya yang dipublikasi itu:

Selepas Perjalanan
Resume Wawancara dengan Penyair dan Puisi
Ketika Penyair Pergi

Tidak ada komentar: